Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :

--

JAMU KUAT SEKS PRIA

Gasa Foredi



Produk Kesehatan Untuk Wanita! Baca Lengkap di sini : GLUTERA Glutathione Indonesia



Kamis, 26 Maret 2009

Metode Penelitian Komunikasi Bag 2

Diposting oleh Unknown

Metode Penelitian Komunikasi

Bag 2

Pengertian dan Perbedaan Pokok Penelitian Eksperimen dan Korelasi

Penelitian Eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode yang dijalankan dengan menggunakan suatu perlakuan (treatment) tertentu pada sekelompok orang atau kelompok, kemudian hasil perlakuan tersebut dievaluasi.

Manfaat sekaligus kelebihan metode eksperimen (dibandingkan penelitian korelasi) adalah (1) menguji hipotesis dengan melakukan kontrol terhadap kondisi penelitian; (2) mengembangkan teori, kemudian melakukan pengujian di lapangan; (3) memperbaiki teori-teori serta temuan-temuan penelitian; (4) meneliti melalui jalan pintas; dan (5) memudahkan replikasi karena kondisi yang dipelajari benar-benar spesifik.

Dibandingkan penelitian korelasi, eksperimen berbeda menyangkut hal-hal berikut. (1) Variabel independen (x) dan dependent (y) ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian berlangsung. (2) Ada perlakuan eksperimen tertentu terhadap kelompok yang diteliti. (3) Menghasilkan angka indeks keterpengaruhan sebagai hasil atau temuan penelitian. (4) Hasil dan kondisi penelitian dapat direplikasi pada tempat dan waktu lain.


Ketentuan Umum tentang Metode Penelitian Eksperimental

Setidaknya ada delapan ketentuan umum tentang penelitian eksperimen.

1.

Definisi, yaitu batasan atau definisi penelitian dan variabel harus jelas dan tegas atau definitif, dan tidak boleh terjadi kebimbangan (confuse) di dalamnya.
2.

Sampling, yaitu jumlah dan anggota kelompok sampel yang diambil perlu random, dan sesuai antara jumlah subjek dan prosedur pengukuran yang ditetapkan.
3.

Tipe eksperimen. Dalam hal ini perlu dibedakan tipe eksperimen yang lazim digunakan, yaitu 2 kelompok eksperimen dengan meneliti 1 atau 2 variabel, 3 kelompok eksperimen dengan meneliti 1 atau 2 variabel, dan banyak kelompok dengan manipulasi pada beberapa variabelnya.
4.

Rancangan eksperimen, yaitu harus sesuai jumlah kelompok dan urutan prosedur pelaksanaan eksperimen.
5.

Pengukuran. Pengukuran harus jelas skalanya, misalnya menggunakan skala sikap Likert. Ini menyangkut alat dan metode yang digunakan.
6.

Statistik, yaitu meliputi informasi yang dikumpulkan, teknik mengolah dan teknik menyimpulkan data-data perlu sesuai dengan kaidah statistika yang logis dan representatif.
7.

Generalisasi. Tidak semua hasil penelitian eksperimen dapat digeneralisasi karena hasil amat tergantung pada jenis, metode, prosedur, sampling serta instrumen yang digunakan.
8.

Metode eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode yang dijalankan dengan menggunakan suatu perlakuan tertentu pada sekelompok orang atau beberapa kelompok, kemudian hasil perlakuan tersebut dievaluasi.


Bentuk-bentuk Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen, berbeda dengan penelitian non-eksperimen, memiliki ciri khusus berupa kontrol terhadap variabel bebas (x) yang dapat dilakukan oleh peneliti sehingga menghasilkan hasil atau pengaruh (y), seperti yang diinginkan.

Dibedakan ada 2 jenis penelitian eksperimen, yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Eksperimen laboratorium adalah kajian penelitian di mana varian dari hampir semua variabel bebas yang berpengaruh yang mungkin ada, namun tidak relevan dengan masalah yang sedang diselidiki, diminimumkan. Dilakukan dengan mengasingkan penelitian itu dalam suatu situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan harian.

Kekuatan penelitian eksperimen laboratorium adalah (1) kemungkinan untuk pelaksanaan kontrol yang relatif sempurna, (2) dapat menggunakan pembagian acak dan dapat pula memanipulasi satu atau beberapa variabel bebas, (3) tingkat ketelitian (presisi) hasil penelitian yang umumnya tinggi (asalkan prosedurnya tepat).

Kelemahan penelitian eksperimen laboratorium adalah (1) kurangnya kekuatan variabel bebas menyebabkan efek dari manipulasi eksperimental biasanya lemah, (2) kesemuan (keartifisialan) situasi penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen lapangan adalah kajian penelitian dalam suatu situasi nyata (riel) dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel bebas dalam kondisi yang dikontrol dengan cermat oleh pembuat eksperimen sejauh memungkinkan.

Kekuatan Penelitian eksperimen lapangan adalah (1) bersifat realistik dan variabelnya mempunyai efek yang lebih besar daripada efek variabel dalam penelitian eksperimen laboratorium, (2) sesuai untuk mengkaji pengaruh, proses, dan perubahan sosial serta psikologis (termasuk komunikasi) yang kompleks, dalam situasi yang mirip kenyataan kehidupan, (3) sesuai untuk menguji teori maupun untuk mendapatkan jawab terhadap pertanyaan-pertanyaan praktis.

Kelemahan penelitian eksperimen laboratorium adalah (1) lingkungan yang sulit atau tidak terkontrol, (2) desain yang kurang ideal, (3) kurang (atau rendahnya) presisi atau ketepatan hasil penelitian.


OPERASIONALISASI PENELITIAN EKSPERIMEN KOMUNIKASI

Penjelasan Istilah dan Arti Penting

Dalam memahami penelitian eksperimental perlu mengetahui beberapa istilah penting di antaranya adalah kontrol, perlakuan, ulangan, random, pretes, dan postes. Kontrol adalah suatu tindakan peneliti kepada salah satu kelompok eksperimental yang akan digunakan sebagai pembanding dengan kelompok eksperimental yang memperoleh treatment/perlakuan. Dengan kata lain, kelompok eksperimental sebagai kontrol tidak diberi perlakuan atau treatment.

Perlakuan adalah suatu tindakan tertentu yang dilakukan peneliti terhadap kelompok eksperimental, di mana tindakan tersebut akan diteliti pengaruhnya. Ulangan adalah suatu upaya peneliti untuk memperkecil tingkat kesalahan dan memperoleh taksiran yang lebih baik mengenai efek suatu treatment dalam penelitian eksperimental. Semakin banyak dilakukan pengulangan maka akan menghasilkan taksiran yang semakin akurat.

Randomisasi adalah upaya peneliti untuk memenuhi asumsi dalam tes signifikan atau uji keberartian. Pretes dan postes adalah upaya melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimental untuk melihat efek dari suatu treatment. Kontrol terhadap lingkungan, variabel, dan subjek penelitian yaitu merupakan upaya peneliti untuk memperkecil pengaruh luar terhadap kelompok eksperimental sehingga pengaruh treatment lebih nyata.


Rancangan Eksperimental

Metode eksperimental adalah metode yang mungkin paling tepat untuk menyelidiki hubungan kausal atau sebab-akibat. Sebelum pelaksanaan eksperimen, perlu dibuat rancangan yang baik, dengan cara menjawab pertanyaan pokok tentang tujuan eksperimen, variabel yang akan diukur/diteliti, jenis data yang akan dicari, dan teknik analisis data yang akan dipakai. Semua ini dilakukan agar metodologinya tepat.

Dikenal adanya rancangan praeksperimental, yaitu rancangan yang dibuat sebagai model atau penyederhanaan, sebelum pelaksanaan eksperimen yang sesungguhnya dilakukan.

Pertama, The One Shot Case Study, yaitu suatu kelompok dikenakan perlakuan tertentu, kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat.

Kedua, One Group Pretest Posttest Design, yaitu rancangan yang digunakan dengan cara memberi perlakuan pada jangka waktu tertentu, dan mengukur dengan tes sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan.

Ketiga, The Static Group Comparison: Randomized Control Group Only Design, yaitu rancangan eksperimen terhadap subjek yang berasal dari populasi yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu satu kelompok diberi treatment, dan kelompok lain tidak, kemudian diukur pengaruhnya.

Sedangkan dalam rancangan eksperimen yang sesungguhnya dikenal 2 rancangan, yaitu sebagai berikut.

Pertama, Randomized Control Group Pretest Posttest Design, yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subjek. Dua kelompok subjek tes tersebut diberi nama kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara itu kelompok kontrol tidak. Sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kedua kelompok tersebut diukur variabelnya

Kedua, eksperimental lapangan, yaitu penelitian dengan rancangan eksperimental yang ditetapkan pada keadaan sehari-hari. Ada upaya kontrol terhadap subjek, tetapi tidak begitu ketat dan yang terpenting di sini harus memastikan bahwa perlakuan yang diberikan sesuai sasarannya.


Kuasi Eksperimental

Terhadap variabel dilakukan tidak dengan murni atau penuh, tetapi dengan dikurangi atau ditampilkan sebagian saja. Sering disebut juga dengan eksperimen nonekuivalen, yang berarti eksperimen dengan kelompok kontrol yang tidak atau kurang sebanding. Setidaknya ada tiga jenis rancangan desain kuasi eksperimental, yaitu sebagai berikut.

Pertama, one group posttest only design, yaitu jenis kuasi di mana hanya ada satu kelompok eksperimen yang kepadanya dilakukan posttest saja.

Kedua, posttest only design with nonequivalent groups, yaitu eksperimen terhadap 2 kelompok, yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya diberikan posttest saja, tidak ada pretest dan perlakuan.

Ketiga, one group pretest posttest design, yaitu (hanya) ada satu kelompok eksperimen yang ada di dalamnya termasuk/diberikan pretest dan posttest, tetapi tidak ada kelompok kontrol.

Kunci eksperimental memiliki kelemahan dalam validitas eksternal. Ada 6 hal yang harus diperhatikan dalam

Sumber Buku Metode Penelitian Komunikasi Karya Bambang Setiawan.


http://massofa.wordpress.com/

Read the rest of this entry -→

Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :

 

Posts Relacionados:

Metode Penelitian Komunikasi Bag 1

Diposting oleh Unknown

*Untuk bagian 2, Klik Disini
Konsep, Konstruk, dan Variabel

Terdapat 3 istilah pokok yang perlu dipahami dalam penelitian sosial, termasuk penelitian komunikasi, yaitu konsep, konstruk, dan variabel.

Konsep, yaitu ide-ide atau bayangan mental mengenai dunia nyata. Contoh almari, motor, dan pengusaha.

Konstruk adalah konsep yang dapat disimpulkan kendati keberadaannya tidak dapat diamati secara langsung, misalnya sistem pemerintahan.

Variabel adalah konsep (juga konstruk) yang telah diberi nilai atau variasi karena dapat diukur, misalnya suhu badan seseorang dapat diukur dengan termometer dengan skala derajat Celsius atau Fahrenheit. Pendapatan seseorang dapat diukur dalam rupiah dengan 3 tingkatan/kadar, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pemahaman ketiga istilah tersebut penting karena sangat sering disebut dalam penelitian sosial dan komunikasi.

Hubungan Antarvariabel (Simetris dan Asimetris)

Selain mengetahui tentang variabel, perlu dipahami pula hubungan antarvariabel. Pemahaman yang menyeluruh tentang hubungan ini memudahkan peneliti mengidentifikasi tentang jenis atau status variable, seperti variabel mana yang mendahului (independent, menjadi sebab), dan mana yang didahului (dependent, menjadi akibat).

Dikenal dua kelompok hubungan, yaitu simetris dan asimetris. Hubungan simetris adalah hubungan yang salah satu variabelnya tidak dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lainnya. Sulit diidentifikasi mana variabel yang dulu dan mana yang kemudian. Jenis-jenis pola simetris adalah:

1.

kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama;
2.

kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama;
3.

kedua variabel berkaitan secara fungsional;
4.

hubungan yang kebetulan semata-mata.

Hubungan timbal balik asimetris adalah hubungan yang teratur antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) yang cenderung bersifat satu arah. Enam pola dalam hubungan asimetris adalah (1) hubungan antara stimulus dan respons, (2) hubungan antara disposisi dan respons, (3) hubungan antara ciri individu dengan disposisi atau tingkah laku, (4) hubungan antara prakondisi dengan akibat tertentu, (5) hubungan imanen antara 2 variabel, (6) hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means).


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Survei

Istilah kuantitatif dan kualitatif adalah mengacu pada jenis atau pendekatan dalam penelitian sosial. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengandalkan data-data statistik sebagai alat analisis. Sifat lain adalah rasionalistik (sesuai dengan akal-sehat), penelusuran informasi dilakukan dari luar (objek), fungsionalis (memiliki fungsi yang jelas dan tertentu), dan positivis (dipotret pada keadaan tertentu itu saja). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mendalam, memotret keadaan yang bersifat alami (naturalistic), dan mengandalkan data-data kualitatif untuk menjawab pertanyaan mengapa.

Survei merupakan salah satu jenis pendekatan tertentu yang mengandalkan penelitian lapangan terhadap sejumlah responden atau orang tertentu. Survei biasa menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya, sedangkan data-data kuantitatif diolah menggunakan statistik tertentu.


Desain Penelitian (Exploratory, Descriptive, dan Causal) dan Masalah Penelitian Komunikasi

Desain penelitian adalah pola dasar atau rancangan umum dari suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Desain ditetapkan oleh peneliti mengikuti jenis pengelompokan tertentu yang menurut Malhotra (1999) terdiri atas desain exploratory dan desain conclusive. Desain exploratory adalah penjajakan terhadap suatu permasalahan secara mendalam sehingga didapatkan sejumlah informasi tentang keadaan suatu permasalahan tertentu yang dapat diteliti lebih lanjut. Desain conclusive, sebagai kelanjutan exploratory adalah jenis penelitian penyimpulan yang bertujuan menguji suatu hipotesis tertentu, baik melalui penelitian mendalam terhadap suatu permasalahan (deskriptif) maupun mencari hubungan antarvariabel (korelatif) antara variabel independent dan variabel dependent. Desain deskriptif dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu cross sectional design dan longitudinal design. Cross sectional design adalah desain penelitian lintas unsur atau variabel yang dilakukan dalam satu snapshot atau keadaan tertentu, sedangkan longitudinal design adalah penelitian yang dilakukan dengan rentang atau jangka waktu yang relatif lama

Pengertian dan Ciri Khusus Analisis Jaringan Komunikasi

Analisis Jaringan Komunikasi adalah suatu metode penelitian untuk mengidentifikasikan struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan korelasional sebagai unit-unit analisis. Tipe hubungan dalam Analisis Jaringan bukanlah analisis monadic (individu), tetapi dyadic (2 orang) atau lebih.

Perkembangan analisis jaringan komunikasi dapat diringkas sebagai perjalanan awal 3 model. Pertama, model komunikasi linear. Kedua, kritik terhadap model komunikasi linear. Ketiga, model komunikasi konvergensi.

Model komunikasi linier dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949) melalui bukunya: The Mathematical Theory of Communication. Menurut pandangan linier, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi dari sumber kepada komunikan melalui sarana tertentu, yang menimbulkan efek.

Dengan demikian, komunikasi bersifat satu arah (dari komunikator ke komunikan), dan efek selalu didapatkan oleh komunikan. Kritik terhadap model linear terutama berisi pandangan kritis bahwa dalam setiap komunikasi komunikator dan komunikan adalah 2 pihak yang aktif, dan melakukan tukar-menukar informasi untuk tujuan saling pengertian bersama. Kesamaan pada satu tujuan bersama ini disebut konvergensi.

Ada satu daerah ‘tumpang-tindih’ antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi atau penggunaan informasi bersama. Konvergensi antara satu orang dengan orang lain tidak pernah lengkap dan sempurna, dan di sanalah terjadinya proses konvergensi yang bersifat dinamis.


Variabel-variabel Analisis Jaringan Komunikasi

Variabel struktural komunikasi adalah variasi yang menunjukkan tingkatan (level) hubungan interaksi seseorang dengan orang lainnya. Variabel terdiri atas tiga tingkatan; tingkat jaringan komunikasi personal, tingkat klik, dan tingkat sistem. Masing-masing tingkat memiliki kekhasan.

Pada tingkat individual, keterhubungan personal adalah derajat di mana seseorang berhubungan atau terintegrasi dengan individu lain dalam jaringan komunikasinya. Pada tingkat klik, keterhubungan klik adalah derajat di mana para anggota suatu klik berhubungan satu sama lain melalui anus komunikasi. Kedominanan klik, derajat di mana pola-pola hubungan antarklik tidak memungkinkan kesamaan. Pada tingkat sistem, kedominanan sistem adalah derajat di mana pola-pola hubungan dalam suatu sistem sosial tidak memiliki kesamaan.


Konfigurasi Sosiometris Analisis Jaringan Komunikasi

Peran seseorang dalam sebuah jaringan komunikasi bervariasi, dari yang sedikit sampai yang banyak. Peran-peran tersebut dapat diidentifikasi dalam berbagai nama, dan berbagai bentuk atau konfigurasi sosiometris, sesuai dengan kelaziman dan penamaan yang ada dalam model penelitian analisis jaringan komunikasi. Dikenal sekurangnya ada 5 bentuk sosiometris.

Bintang (star) adalah seseorang yang merupakan pemusatan jalur komunikasi dari beberapa orang. Penghubung (liaison) adalah orang yang menghubungkan dua atau lebih klik dalam suatu sistem jaringan komunikasi. Pemencil (isolate) adalah orang yang berada dalam lingkungan suatu sistem, tetapi tidak menjadi anggota jaringan komunikasi. Neglectee adalah orang yang memilih, tetapi tidak dipilih. Penjaga pintu (gatekeeper) adalah seseorang yang berada dalam suatu struktur jaringan komunikasi yang memungkinkan dia mengontrol arus informasi. Sedangkan Jembatan (bridge) adalah individu yang menghubungkan dua atau lebih klik dalam satu sistem dari kedudukannya sebagai anggota dari salah satu klik.


Prosedur Pembuatan Kuesioner

Perbedaan pokok analisis jaringan dengan metode survei yang lain adalah salah satunya pada pengambilan sampel. Sampel pada penelitian analisis jaringan bersifat total atau menyeluruh; dengan kata lain adalah sistem sensus. Semua anggota kelompok atau jaringan sosial dijadikan responden.

Ada tiga kelompok pertanyaan dalam pembuatan kuesioner, yaitu:

1.

kelompok identitas;
2.

kelompok pertanyaan pokok;
3.

pertanyaan sosiometris.

Sebaiknya untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang konfigurasi dalam jaringan, jumlah orang yang disebutkan sebagai sumber dapat diambil antara 3 sampai 5 orang.


Prosedur Pembuatan Sosiogram

Prosedur pembuatan sosiogram secara singkat dapat dikemukakan melalui dua langkah berikut ini.

Pertama, memindahkan data sosiometris menjadi matriks hubungan. Dari kuesioner yang berisi pertanyaan sosiometris, kita rekapitulasi, kemudian kita pindahkan dalam matriks hubungan melalui kolom matriks (memilih dan dipilih). Dari matriks ini dapat diperkirakan tentang berbagai peran atau konfigurasi sosiometris dari setiap anggota jaringan, meliputi anggota atau pemencil, pemuka pendapat, penghubung klik, neglectee, dan gatekeeper.

Kedua, menetapkan bentuk sosiogram (dengan pilihan sistem jala, sistem grafis atau sistem memusat. Masing-masing bentuk sosiogram dapat digambarkan sesuai dengan prosedur, seperti pada contoh.


Prosedur Analisis Statistik

Sekurangnya ada dua jenis atau prosedur statistik yang dapat diterapkan untuk membantu analisis kuantitatif dari penelitian analisis jaringan komunikasi.

Pertama, untuk pembuatan sosiogram. Dalam hal ini, analisis statistik digunakan dalam membuat matriks hubungan, kemudian memvisualisasikannya dalam gambar sosiogram (pilihan sosiogramnya, yaitu sistem jala, sistem grafis, sistem memusat) dan lebih kepada sifat statistik deskriptif, yaitu menjelaskan keadaan atau fenomena sesuai apa dengan apa adanya.

Kedua, untuk menganalisis hubungan korelasi di antara 2 variabel (bivariat) atau lebih (multivariat). Dalam hal ini, analisis jaringan akan menetapkan besarnya indeks atau nilai korelasi antara kedua faktor tersebut (independent dan dependent), sekaligus menyimpulkannya sebagai berarti (signifikan) atau tidak signifikan.

Sumber Buku Metode Penelitian Komunikasi karya Bambang Setiawan.


http://massofa.wordpress.com/

Read the rest of this entry -→

Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :

 

Posts Relacionados:

Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :

 

Gasa Foredi

By Dicas Blogger e Blog Belajar Menulis